INTISARI
Latar Belakang: Dalam program KB masih terjadi kesenjangan gender ditandai dengan masih rendahnya partisipasi pria pria dalam KB menjadi (8%). Menurut BKKBN jumlah peserta KB dari pria pada tahun 2000 sebanyak 514.651 orang (1,95%). Sedangkan padatahun 2001 hanya 460.500 orang dari 25,1 juta, total peserta KB (1,84%). Berarti terjadi penurunan (0,11%) padahal BKKBN menargetkan jumlah peserta KB pria pada tahun 2004 menjadi (8%) dari sekitar 30 juta orang total peserta KB dari pria dan perempuan.
Tujuan : Untuk mengetahui sikap kepala keluarga dalam penggunaan alat kontrasepsi Vasektomi di wilayah kerja puskesmas curup tahun 2006
Metode : penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan sampel berjumlah 51 orang yang terdiri dari kepala keluarga pasangan usia subur.
Hasil : Sebagian besar kepala keluarga (50,9%) di wilayah kerja puskesmas curup tidak mendukung dalam penggunaan Vasektomi dan hampir sebagian kepala keluarga (35,3%) mendukung dalam penggunaan Vasektomi serta sebagian kecil kepala keluarga (13,8%) sangat mendukung dalam penggunaan Vasektomi di wilayah kerja puskesmas Curup tahun 2006
Diskusi : Untuk meningkatkan peran serta pria dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana diperlukan sosialisasi tentang Vasektomi pria (MOP)
Kata Kunci : Vasektomi, Sikap Kepala Keluarga.