ABSTRAK
Latar belakang dari survei awal peneliti pada 15 Juni 2012 dengan melakukan wawancara tak terstruktur pada 10 orang wanita usia subur sudah menikah sebanyak 6 orang menggunakan KB hormonal dan sebanyak 4 orang menggunakan kontrasepsi non hormonal. Dari 6 orang yang menggunakan kontrasepsi hormonal, ditemukan 3 orang wanita usia subur sudah menikah menggunakan kontrasepsi Implant, 1 orang menggunakan kontrasepsi Pil dan 2 orang menggunakan kontrasepsi Suntik.
Tujuan Penelitian ini untuk mempelajari hubungan pemberian Konseling KB dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Hormonal.
Metode penelitian deskriptif analitik desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh PUS peserta KB Baru yang berjumlah 675 orang diambil 10% dari populasi sebesar 67 peserta KB baru teknik pengambilan sampel mengunakan accidental sampling. Analisis Univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti baik variabel konseling KB dan pemilihan Alat kontrasepsi dan Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel independent dan variabel dependent dengan menggunakan uji statistik chi square.
Hasil penelitian menunjukkan dari 67 yang dijadikan responden ditemukan 21 (31.3%) tidak mendapatkan konseling dan 46 bidan (68.7%) mendapatkan konseling, dari 67 yang dijadikan responden ditemukan 8 (11.9%) menggunakan kontrasepsi implant, ditemukan 16 (23.9%) menggunakan kontrasepsi pil, dan ditemukan 43 (64.2%) menggunakan kontrasepsi suntik dan ada hubungan pemberian konseling KB dan pemilihan alat kontrasepsi hormonal.
Saran kepada Puskesmas hendaknya dapat melakukan penyegaran kembali dan berkoordinasi dengan IBI Kota Bengkulu untuk melakukan pengawasan pada Bidan Praktek Swasta, sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin maksimal.
Kata Kunci : Konseling KB, Kontrasepsi Hormonal