ABSTRAK
By. Joko Handoyo
Cakupan indikator kinerja terutama penderita BTA Positif ditetapkan sebesar 10%, Case Detection Rate atau Angka Penemuan kasus TBC minimal 70%, Confertion Rate atau Angka Konfersi Minimal 80%, serta Cure Rate atau Angka Kesembuhan minimal 80%. Kendala yang selama ini menjadi keluhan Petugas TBC di Wilayah Kabupaten Seluma adalah masih terdapatnya Puskesmas yang belum memiliki Mikroskop Binokuler untuk Program P2TBC sendiri, belum memadainya kendaraan operasional petugas Kabupaten sehingga menyulitkan jangkauan pengawasan dan bimbingan karena terdapatnya medan yang relatif jauh dan transportasi pun belum lancar. Masalah ini adalah belum adanya perhatian serius dari Pemerintah Daerah sehingga kesulitan dalam hal pendanaan. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan Supervisor terhadap Kinerja Petugas TB Puskesmas dalam upaya penanggulangan penyakit TBC di Kabupaten Seluma Tahun 2006.
Adapun analisis indikatornya meliputi Angka Cakupan dan Proporsi. Angka Cakupan yang dimaksud yaitu jangkauan yang dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma dalam upaya penanggulangan penyakit Tuberculosis. Adapun Proporsi adalah hasil pencapaian kinerja petugas TB di Puskesmas dalam upaya penanggulangan penyakit Tuberculosis di wilayah kerjanya untuk mencapai upaya target yang telah ditentukan.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mencari data kedua variabel pada waktu bersamaan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kegiatan Supervisi dan variabel terikatnya adalah kinerja Puskesmas yang dapat dilihat dari pencapaian indikator kinerja petugas TB di masing-masing Puskesmas. Data-data tersebut akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan, maka jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional.
Hasil uji statistik menggunakan Chi-Squere (X2) didapatkan kriteria dari Chi-Squere (X2) tidak terpenuhi karena ada 4 sel dari nilai Expect Count (Nilai Harapan) kurang dari 5, sehingga hasil uji statistik dapat dilihat dari nilai Fisher’s Exact Test dengan hasil p = 0,041 , 0,05. Ini menunjukkan secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara Supervisi dengan kinerja Petugas TB Puskesmas dalam upaya penanggulangan Penyakit Tuberculosis. Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Squere (X2) didapatkan bahwa kriteria dari Chi-Squere (X2) tidak terpenuhi karena 3 sel dari nilai Expect Count (Nilai Harapan) kurang dari 5 sehingga hasil uji statistik dapat dilihat dari nilai Fisher’s Exact Test dengan hasil p = 0,035 < 0,05. Ini menunjukkan secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara Supervisi dengan Proporsi dalam upaya penanggulangan penyakit Tuberculosis.