2.1.1 Pengertian
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau menganti dan mempertahankan fungsi Normalnyasehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides,1994).
Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup. Proses menua setiap individu pada organ tubuh juga tidak sama cepatnya. Adakala orang belum tergolong lanjut usia (masih muda) tetapi kekurangan-kekurangan yang menyolok. Menurut UU No. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan pasal 8 ayat 2, berbunyi: dalam istilah sakit termasuk cacat, kelemahan, dan lanjut usia.
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan syaraf, dan jaringan lain sehingga tubuh “mati” sedikit demi sedikit.
2.1.2 Pengertian Lanjut Usia
Menurut organisasi kesehatan dunia, lanjut usia meliputi
- Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 th
- Lanjut usia (erderly) : Antara 60 dan 74 tahun
- Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun
- Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun
- Menurut Dra. Ny. Jos Masdani (psikologi ui),lanjut usia merupakan lanjut usia
- Merupakan krlanjutan dari usia dewasa. Kedewasaan dapat dibagi menjadi empat bagian.
Pertama : Fase Inventus antara 25 dan 40 tahun
Kedua : fase Verilitas antara 55 dan 65 tahun
Ketiga : fase Praesenium antara 65 tahun
Kempat : Fase Senium, antara 65 tahun hingga tutup usia
Menurut UU No. 4 tahun 1965 lansia adalah mereka yang mecapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdayamencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain.
2.1.3 Teori-Teori Proses Menua
Teori-Teori Biologi
Teori genetik dan mutasi (somatik mutalie theory)
Menurut teori ini menua telah teprogramsecara genetik untuk spesies-spesies tertentu. Menua tad sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul atau DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
Pemakain dan Rusak
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah (terpakai)
- Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh, yang disebut teori akumulasi dari produk sisa.
- Peningkatan jumlah kalagen dalam jaringan
- Tidak ada perlindungan terhadap: radiasi, penyakit, dan kekurangan gizi
- Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto Immune Theory)
- Teori-teori “immunologi slow virus”
Sistem immun mad epektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus. Kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
Teori Stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasanya digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kesetabilan lingkaran internal.
Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabily radikal bebas mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein.
Teori Rantai Silang
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khusnya jaringan kologen.
Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut mati.
Teori Kejiwaan Sosial
Aktivitas atau kegiatan
– Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan amih kegiatan berlangsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.
– Ukuran oftimum (Pola hidup) dianjurkan pada cara hidup dari lanjut usia.
– Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan kelanjut usia.
Kepribadian berlanjut (Continuity theori)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan dari teori diatas.
Teori Pembebasan (Disengagement Theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur melepaskan diri dari kehidupan sosialy atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadan ini menyebabkan kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (triple loss), yakni :
- Kehilangan Peran (Loss op Role)
- Hambatan kontak sosial (Restraction of Contacts and Relation Ship)
- Berkurangnya Komitmen (Rerduced Commitment to Social Mores and Values).
2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan, meliputi :
- Hereditas : keturunan atau genetik
- Nutrisi : Makanan
- Status kesehatan
- Pengalaman hidup
- Lingkungan
- Stres